Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit berdiri pertama kali karena diterima dan diampuninya Raden Wijaya oleh Jayakatwang berkat bantuan Arya Wiraraja Bupati Sumenep. Jaya Katwang kemudian memberikan hadiah sebidang tanah kepada Raden Wijaya yang kemudian tanah inilah yang menjadi cikal bakal kerajaan Majapahit yang kemudian dalam waktu singkat Majapahit berhasil menguasai Jawa Timur dan berkembang menjadi penguasa hampir di seluruh wilayah Indonesia. 
Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit
Gapura Bajang Ratu (id.wikipedia.org)

Sumber Sejarah
Berdiri dan berkembangnya Kerajaan Majapahit dapat diketahui dari  sumber sejarah berikut.
  • Prasasti Butak (tahun 1294), berisi peristiwa-peristiwa keruntuhan Kerajaan Singasari dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan.
  • Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama, menceritakan kisah awal-awal kerajaan Majapahit berkembang dan upaya menghadapi musuhnya yang berasal dari kediri.
  • Prasasti Kudadu, Prasasti ini menceritakan tentang pertempuran Raden Wijaya beserta pasukannya melawan musuh yang berasal dari Kediri.
  • Kitab Negarakertagama, kitab ini menulis tentang perjalanan Hayam Wuruk ke daerah Jawa Timur.
  • Kitab Pararaton memberikan gambaran bagaimana pemerintahan raja-raja Kerajaan Singasari dan Majapahit.

Selain sumber-sumber tersebut, sumber yang tidak kalah penting menerangkan keberadaan Kerajaan Majapahit adalah sumber yang berasal dari berita asing, seperti Cina, india, dan Arab.

Berikut raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Majapahit.
Raden Wijaya (Tahun 1293-1309). Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja Majapahit pertama pada tahun 1293 dengan gelar Kertarajasa. Pada masa pemerintahan Raden Wijaya banyak terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh sahabat beliau sendiri seperti Lembu Sora, Ranggalawe, dan Nambi, pemberontakan ini terjadi karena ketidakadilan Rajen Wijaya dam pembagian kekuasaan.
Sri Jayanegara (Tahun 1309-1328). Pada pemerintahan Jayanegara juga banyak terjadi pemberontakan, seperti yang dilakukan oleh Nambi, Semi, dan Kuti. Pada masa ini terjadi peristiwa Patanca, yaitu pembunuhan Raja Jayanegara oleh seorang Taib kerajaan bernama Tanca (1328), dan akhirnya Tabib tersebut dibunuh oleh Gajah Mada.
Tribhuwanatunggadewi (Tahun 1328-1350). Pada pemerintahan Tribhuwanatunggadewi terjadi pemberontakan Sadeng, tetapi dapat dipadamkan oleh Gajah Mada dan akhirnya Gajah Mada diangkat menjadi patih kerajaan Majapahit menggantikan Arya Todah. Pada saat upacara pelantikan, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang terkenal dengan nama Sumpah Palapa (Tan Amukti Palapa) yang menyatakan bahwa Gajah Mada tidak akan hidup bermewah-mewah sebelum Nusantara disatukan di bawah panji Kerajaan Majapahit.
Raja Hayam Wuruk (Tahun 1350-1389). Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa Hayam Wuruk dengan bukti bahwa wilayah dari Kerajaan Majapahit hampir seluas wilayah Negara Indonesia sekarang.
Pada masa Hayam Wuruk terjadi Perang Bubat, yaitu perselisihan antara raja Pajajaran dengan Gajah Mada yang mengakibatkan terbunuhnya raja Pajajaran dan putrinya Dyah Pitaloka. Dari peristiwa tersebut politik Gajah Mada mengalami kegagalan.

Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit
Gajah Mada (de.wikipedia.org)
Pada masa Hayam Wuruk Kerajaan Majapahit telah membentuk struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur. Dalam menjalankan pemerintahan, raja dibantu sejumlah pejabat birokrasi sebagai berikut.
  • Rakryan Mahamantri Katrini.
  • Rakryan Mantriri Pakiran-kiran (Pejabat setingkat mentri pada zaman sekarang).
  • Dharmadyaksa (pejabat hukum keagamaan),
  • Dharma-upapatti (para pejabat keagamaan).
Pada masa Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit memiliki dua belas kerajaan bawahan yang diperintah oleh para Paduka Bhattara. Secara Struktur Kerajaan Majapahit dibagi menjadi beberapa wilayah administrasi sebagai berikut.
  1. Bhumi (kerajaan Pusat).
  2. Nagara (kerajaan Bawahan).
  3. Watak (kecamatan).
  4. Wanua (desa)
  5. Kabuyutan (dusun)
Kehidupan Sosial
Sebagian besar masyarakat Kerajaan Majapahit beragama Hindu Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa dan memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Majapahit cukup baik, pemerintah sangat memperhatikan kepentingan rakyat, keamanan terjamin, dan hukum dijalankan dengan tidak pandang bulu (yang salah tetap dihukum).

Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan agraris dan maritim. Sebagai kerajaan agraris terlihat dari letaknya yang berada di daerah pedalaman dan dekat dengan aliran sungai. Sebagai kerajaan maritim terlihat dari Angkatan Lautnya yang menanamkan  pengaruhnya di seluruh Nusantara. Kehidupan Ekonomi berpusat pada bidang pertanian, pelayaran dan perdagangan.

Kehidupan Budaya
Dalam bidang budaya Kerajaan Majapahit mengalami perkembangan yang sangat pesat baik dalam bidang sastra maupun arsitektur (bangunan). Beberapa peninggalan bangunan Kerajaan Majapahit, antara lain Candi Panataran di Blitar, Candi Sumber Jati di Blitar, Candi Srenggopara di Kapopongan, Candi Jabung di Krasakan, Candi Surawana di Kediri, Candi Pari dekat Porong, dan Candi Waringin Lawang di Trowulan.

Hasil sastra pada zaman Kerajaan Majapahit sebagai berikut. 
Sastra zaman Kerajaan Majapahit awal.
(1) Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
(2) Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular.
(3) Kitab Pararaton (tidak diketahui pengarangnya).
(4) Kitab Kunjarakarna (tidak diketahui pengarangnya). 

Sastra zaman Kerajaan Majapahit akhir.
(1) Kitab Sundayana.
(2) Kitab Sorandaka.
(3) Kitab Ranggalawe.
(4) Kitab Usana Jawa.
(5) Kitab Usana Bali. 


Setelah Hayam Wuruk meninggal digantikan oleh putrinya (Dyah Kusumawardhani) yang didampingi oleh suaminya Wikramawardhana. Pengangkatan Dyah Kusumawardhani tersebut memicu terjadi-perang saudara karena anak Hayam Wuruk dari istri selirnya (Bhre Wirabumi) menuntut takhta Kerajaan Majapahit. Adanya pertentangan tersebut menyebabkan terjadinya perang saudara yang dikenal dengan Perang Paregreg. Kondisi tersebut menyebabkan kemunduran Kerajaan Majapahit
Keruntuhan Kerajaan Majapahit disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

  1. Terjadinya perang saudara, yaitu Perang Paregreg yang melemahkan Kerajaan Majapahit…
  2. Tidak ada pembentukan kader kepemimpinan karena selama berkuasa Gajah Mada tidak memberi kesempatan kepada generasi muda untuk tampil ke depan.
  3. Banyak kerajaan bawahan yang melepaskan diri dan menjadi negara bebas setelah Majapahit mengalami kekacauan.
  4. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Jawa Timur yang menyebabkan kekuatan dalam masyarakat tidak mendukung pemerintahan Majapahit yang beragama HinduBuddha.
  5. Kemunduran di bidang perdagangan karena Majapahit sudah tidak mampu melindungi pusat-pusat perdagangan.

0 Response to "Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel