Tektonisme

unsplash.com
Naiknya magma ke permukaan bumi, lepasnya energi potensial dari dalam bumi, maupun gerakan lempeng benua atau samudera dapat menyebabkan terjadinya perubahan letak atau pergeseran lapisan kulit bumi. Pergeseran lapisan kulit bumi tersebut dapat terjadi secara vertikal (naik-turun) dan dapat pula secara horizontal (kekiri atau kekanan). Inilah yang dinamakan tektonisme.
Tektonisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epirogenetik dan orogenetik. Epirogenetik adalah gerak kulit bumi secara perlahan-lahan meliputi daerah yang luas dan dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan gerak orogenetik adalah gerak kulit bumi yang lebih cepat, dalam waktu yang pendek dan daerah yang lebih sempit. Gerak orogenetik umumnya berkaitan dengan proses pembentukan pegunungan.

Lapisan kulit bumi yang datar, bila mendapat tekanan dari kiri dan kanan (horizontal) karena pengaruh desakan lempeng benua/samudera, atau faktor-faktor lain dapat berubah menjadi :

  1. Lapisan kulit bumi itu melengkung. Layaknya sebuah penggaris plastik yang elastis bila ditekan kedua ujungnya, maka penggaris itu akan melengkung. Demian pula halnya bila lapisan kulit bumi mendapat tekanan secara horizontal secara perlahan-lahan, lapisan kulit bumi itu akan melengkung atau terlipat. Pelengkungan kulit bumi karena pengaruh tekanan seperti ini disebut lipatan. Ada macam-macam bentuk lipatan, yaitu lipatan simetri, lipatan miring, lipatan rebah, lipatan menggantung, lipatan sesar sungkup dan lipatan isoklinal. Bagian atas suatu lipatan atau punggung lipatan dinamakan antiklinal, sedang bagian bawah atau lembah lipatan dinamakan sinklinal. Deretan pegunungan yang terdiri dari deretan lipatan disebut antiklinorium. Pegunungan lipatan merupakan antiklinorium . Contoh: antiklinorium Kedeng (Jawa), antiklinorium Tigapuluh (Sumatera), keduanya merupakan deretan pegunungan kapur.
  2. Apabila tekanan secara horizontal tersebut begitu kuat, waktunya cukup cepat, kulit buminya tidak elastis, dan disertai tekanan secara vertikal maka akan terjadi retakan atau patahan. Ada beberapa jenis patahan seperti berikut ini. 

retakan sumber:unsplash.com

Bila suatu tempat terjadi patahan di beberapa tempat, kemudian ada bagian yang patah tersebut mengalami penurunan, maka terbentuklah cekungan atau ledokan. Cekungan atau ledokan semacam ini disebut slenk atau graben. Contoh patahan yang turun disepanjang puncak Bukit Barisan (Sumatera) dinamakan Slenk Semangko, dan slenk yang memanjang di Afika timur, mulai dari Laut Merah hingga Mozambiq yang beberapa bagian terisi oleh danau-danau besar. Di samping itu, bila bagian yang patah terangkat ke atas sehingga menjadi lebih tinggi dari sekitarnya, maka bagian yang terangkat keatas tersebut dinamakan horst. Sebaliknya bila bagian yang patah tersebut secara berurutan makin menurun atau makin naik naka akan terbentuk patahan bertingkat.

0 Response to "Tektonisme"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel