Litosfer dan batuan pembentuk Litosfer

Litosfer berasal dari kata lithos dan sphaira. Lithos artinya batu dan sphaira artinya lapisan. Secara etimologis litoster berarti pelapisan batuan. Sedangkan makna yang dimaksud pada pembahasan ini, litosfer adalah lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Litosfer adalah lapisan bagian bumi yang paling luar. Litosfer kaya sekali akan SiO2, sering disebut lapisan silikat. Litosfer terdiri atas dua bagian. Bagian pertama disebut kerak benua atau lempeng benua yang tersusun dari batuan beku granit pada bagian atas dan batuan beku basal pada bagian bawah. Sedangkan bagian kedua disebut kerak samudra atau lempeng samudra yang kemudian di bawahnya terdapat batuan vulkanik, dan yang paling bawah adalah batuan gabro dan peridotit.
Kedua lempeng tersebut berada di atas lapisan astenosfer, yaitu lapisan penyusun bumi yang bersifat cair dan kental yang selalu bergerak. Dengan demikian lempeng benua dan lempeng samudra juga ikut bergerak. Sedangkan lapisan astenosfer arah pergerakannya tidak teratur. Akibatnya lempeng benua dan lempeng samudra yang mengapung di atasnya sangat mungkin dapat bertumbukan atau saling menjauhi. Dari peristiwa tersebut dapat diketahui beberapa prinsip berikut.
Jika lempeng benua dan lempeng samudra saling bertumbukan maka lempeng samudra akan menghujam masuk menyusup ke bawah lempeng benua karena berat jenis lempeng samudra lebih tinggi daripada lempeng benua. Daerah tempat pertemuan kedua lempeng tersebut disebut zona konvergen. Di daerah tersebut akan terbentuk palung laut, bentuk lipatan, dan patahan. Umumnya daerah tersebut potensial untuk tumbuhnya gunung api dan merupakan daerah rawan gempa.
Jika lempeng benua dan lempeng samudra saling menjauh maka daerah tersebut akan merupakan pintu keluarnya magma yang setelah membeku membentuk kerak baru. Daerah tersebut disebut zona divergen dan terbentuklah pematang dasar laut atau pematang tengah samudra.

Batuan Pembentuk Litosfer
Litosfer terbentuk dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut memiliki induk batuan yang sama yaitu magma. Magma adalah larutan silikat cair dan pijar yang berada di dalam bumi. Jika magma keluar menuju permukaan bumi disebut lava dan lava yang mengalir di permukaan bumi disebut lahar.
a.   Batuan Beku (igneous rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku atau mengeras menyerupai kerak, maka batuan beku disebut kerak bumi. Batuan beku merupakan material terbesar penyusun kerak bumi, lebih kurang 80 %. Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku bisa dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
1)   Batuan beku dalam
Batuan beku dalam disebut juga batuan plutonik atau batuan abisik. Batuan beku dalam terbentuk jauh di dalam bumi dengan proses pembentukan yang lambat dan dalam waktu yang lama. Contoh batuan beku dalam yaitu granit, diorit, dan gabro.
2)   Batuan beku gang
Batuan beku gang disebut juga batu korok. Batu korok terjadi karena magma yang mengalir menuju ke permukaan bumi menyusup di antara lapisan kulit bumi kemudian membeku sebelum mencapai permukaan bumi. Proses pembekuannya cepat sehingga kristal-kristal mineral yang terbentuk tidak sama besar. Hal ini merupakan ciri dari batuan korok.
3)   Batuan beku luar
Batuan beku luar disebut juga batu lelehan. Batu lelehan terbentuk dari magma yang membeku setelah mencapaĆ­ permukaan bumi. Proses pembentukaannya sangat cepat. Contoh batuan beku luar antara lain adalah basal, diorit, andesit, obsidian, dan batu apung (bumice).

b.   Batuan Sedimen (sedimentary rock)
Batuan sedimen adalah endapan dari batuan beku yang telah mengalami pelapukan kemudian diangkut oleh tenaga-tenaga angkut. Material-material yang lepas pada saat terjadi pelapukan diangkut oleh air, angin, atau gletser. Pada tempat tertentu material tersebut diendapkan dan endapan tersebut dinamakan sedimen. Endapan tersebut masih lunak, karena mendapat pengaruh tekanan kecil dan suhu yang rendah lambat laun endapan tersebut menjadi keras. Proses mengerasnya endapan tersebut disebut proses diagenesis. Berdasarkan materi dan proses pembentukannya batuan sedimen dapat dibedakan menjadi:
  1. Batuan sedimen klastik adalah batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil kemudian mengendap membentuk batuan sedimen klastik. Contohnya: pasir dan batuan lempung (shale).
  2. Batuan sedimen kemik adalah batuan asal yang mengalami proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dan atau dehidrasi. Batuan sedimen kimiawi sangat mudah kita jumpai pada stalagtit dan stalagmit pada gua karst. Gua karst adalah gua pada daerah kapur.
  3. Batuan sedimen organic adalah Batuan yang dalam proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa-sisa rumah binatang karang.

Berdasarkan tenaga angkut selama proses sedimentasi, batuan sedimen dibedakan menjadi:
  1. Batuan sedimen yang tenaga angkutnya angin disebut batuan sedimen aeris atau aeolis.Contoh: tanah loss, tanah loss sangat subur
  2. Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang tenaga angkutnya gletser atau es yang mencair. Contoh: morena.
  3. Batuan sedimen aquatis adalah batuan sedimen yang tenaga angkutnya air. Contoh: breksi dan konglomerat.
  4. Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen dengan tenaga angkut air laut. Contoh: batu karang.

c.   Batuan Metamorf
Batuan metamortf disebut juga batu malihan atau metamorphic rock. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan udara. Batuan Metamorf dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu
  1. Batuan yang terbentuk karena berpengaruhnya suhu magma yang sangat tinggi sehingga batuan yang berdekatan dengan magma mengalami perubahan bentuk atau metamorfosis. Batuan ini disebut batuan metamorf kontak. Contoh: batu marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
  2. Endapan yang tebal yang berada di atas memberikan tekanan kepada batuan yang berada di bawahnya. Karena tekanan tinggi dari atas tersebut batuan yang berada di bawahnya mengalami metamorfosis. Batuan tersebut disebut batuan metamorf kinetik.Contoh: batu dan pasir
  3. Tekanan dan suhu tinggi berpengaruh bersama-sama pada saat terjadi proses lipatan yang menyebabkan terbentuknya pegunungan. Batuan yang dihasilkan contohnya batu sabak shale. Jika dalam proses pembentukannya tersusupi oleh untur batuan lain maka disebut batuan metamorf pneumatolitik. Contoh: batu kuarsa yang disusupi barium membentuk permata turmalin. Jika unsur penyusupnya fluorium akan menghasilkan topas.

0 Response to "Litosfer dan batuan pembentuk Litosfer"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel