Objek formal geografi

Objek formal dalam geografi merupakan suatu cara pandang keruangan yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Jadi yang menjadi objek bukan benda atau material, melainkan fenomena keruangan. Di dalam menelaah fenomena muka bumi, studi geografi senantiasa menganalisis lokasi, persebaranya di permukaan bumi, serta saling keterkaitan (interelasi dan interaksi) antara satu fenomena dan fenomena lainnya.

Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, yaitu aspek keruangan (spasial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan (regional), serta waktu (temporal).

Prinsip Geografi dan pendekatan dalam geografi
Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi di Indonesia. Sebagai contoh, peristiwa bencana banjir yang melanda ibu kota Jakarta. Mengapa bencana banjir tersebut bias terjadi? Fenomena banjir di Jakarta dapat terjadi akibat salah satu perilaku manusia yang mendirikan bangunan di sepanjang bantaran sungai. Hal tersebut dapat mempersempit lebar sungai sehingga ketika musim hujan tiba, sungai tidak dapat menampung banyak air yang mengakibatkan air meluap ke pemukiman penduduk.
Dalam geografi, setiap fenomena yang terjadi di muka bumi dapat dianalisis menggunakan prinsip dan pendekatan geografi.
1.Prinsip Geografi
a.Prinsip Deskripsi
Prinsip Deskripsi yaitu prinsip untuk memberikan penjelasan atau gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah yang dipelajari atau sedang diselidiki. Deskrisi ini digunakan untuk menjelaskan sebab-sebab interaksi serta interelasi antara factor yang satu dan lainnya. Dalam kerangka kerja geografi prinsip ini tidak dapat ditinggalkan.
Contoh penerapam prinsip deskripsi adalah pada daerah perbukitan yang gundul akan mudah terjadi tanah longsor. Hal ini karena dipengaruhi oleh beberapa factor. Pertama, keadaan topografi atau relief pada derah perbukitran atau miring akan mudah terjadi tanah longsor; kedua, perbukitan yang gundul atau tidak ditemukannya vegetasi tanah akan mudah menjadi longsor karena fungsi vegetasi adalah penghambat aliran permukaan dan memperbanyak infitrasi air.
b.Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi dalam ruang menjelaskan bahwa terdapat saling keterkaitan antara gejala satu dan gejala lainnya atau antara factor yang satu dan factor lainnya dalam suatu ruang tertentu. Prinsip Interelasi didasarkan pada hubungan antara satu gejala dan gejala lain atau antara objek fisik yang satu dan objek fisik lainnya, objek fisik dan objek sosial, atau objek sosial dan objek sosial lainnya, misalnya sebagai berikut.

1)Factor fisik dan factor fisik lainnya, misalnya sebagai berikut.
a)Tanaman the dapat tumbuh subur di daerah pegunungan seperti di daerah puncak, Jawa Barat.
b)Kaitan antara gunung berapi dan sumber panas bumi.

2)Factor fisik dan factor manusia atau sosial, misalnya hubungan antara manusia dan cara bertani di lahan miring dengan membuat terasering (sengkedan).
3)Factor manusia dan factor manusia lainnya, misalnya mengkaji tentang kehidupan di desa dengan jenis mata pencaharian.

c.Prinsip Distribusi
Prinsip distribusi merupakan prinsip dasar dalam mengkaji setiap gejala dan fakta geografi, baik gejala alam maupun manusia. Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala dan fakta di permukaan bumi tersebar seara tidak merata antara satu wilayah dan wilayah lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlihat terkumpul dalam jumlah yang padat dan banyak, tetapi ditempat lain terlihat sangat jarang dan sedikit, contohnya sebagai berikut.

1) Di Indonesia banyak ditemukan barang tambang yang jenisnya berbeda untuk setiap wilayahnya.
2) Di setiap pulau di Indonesia mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang berbeda-beda.
Untuk melihat persebaran fenomena di permukaan bumi, sarana yang diperlukan adalah peta. Dengan pengamatan dan penggambaran persebaran fenomena geografi pada peta, dapat diungkapkan persebaran berbagai fenomena tersebut.

d.Prinsip Kronologi
Prinsip kronologi merupakan perpaduan antarprinsip lainnya. Prinsip ini merupakan ciri dari geografi. Pada prinsip ini gejala, fakta, serta masalah ditinjau penyebarannya dan interelasinya dalam ruang. Melalui prinsip korologi, kita dapat mempelajari wilayah-wilayah permukaan bumi dengan perbedaan dan keterkaitan keruangannya. Berikut contoh penerapan prinsip korologi.

Di antara pulau-pulau yang ada di Indonesia. Pulau jawa merupakan pulau yang paling padat penduduknya. Hal ini karena dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain ibu kota Negara Indonesia terdapat pulau jawa, kesuburan tanah yang lebih cepat berkembang, serta banyak fasilitas umum yang tersedia.

2.Pendekatan Geografi
Pendekatan – pendekatan yang digunakan untuk menganalisis berbagai gejala dipermukaan bumi terdiri dari tiga pendekatan yaitu sebagai berikut.

a.Pendekatan Keruangan/Spasial
Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan manusia. Pendekatan keruangan merupakan ciri khas yang membedakan ilmu geografi dengan lainnya.
Pendekatan keruangan menganalisis gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Pendekatan keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan membahas masing – masing aspek keruangannya.
Aspek-aspek ruang bumi meliputi factor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan factor letak, distribusi (persebaran), interelasi, serta interaksinya.
Contoh penggunaan penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman yang baru. Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan ini adalah segala aspek yang berkaitan dengan lahan tersebut.
Sebagai contoh, analisis bentuk relief atau morfologi lahan tersebut karena hal ini berkaitan dengan kemungkinan longsor dan terjadinya banjir. Analisis ini perlu dilakukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya.

b.Pendekatan Ekologi
Pendekatan Ekologi merupakan suatu pendekatan berdasarkan interaksi dan interdependensi yang terjadi pada lingkungan. Lingkungan geografi bisa diartikan sama dengan lingkungan pada umumnya. Pendekatan ekologi dilakukan dengan berpusat pada interelasi kehidupan manusia denga lingkungan fisiknya yang membentuk system keruangan yang dikenal dengan ekosistem.

c.Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks wilayah membahas mengenai gejala atau fenomena menggunakan kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Pendekatan kompleks wilayah dilakukan untuk mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan wilayah yang lain atau area differentiation. area differentiation merupakan anggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang karena adanya perbedaan. Pendekatan kompleks wilayah mempunyai karakteristik yang khas atau berbeda dengan wilayah lain sehingga sifat tersebut dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam menganalisis objek kajian. 

Pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, dan pendekatan kompleks wilayah dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. Jadi, fenomena, gejala, dan masalah ditinjau dari penyebaran keruangannya serta ketekaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. Penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternative pemecahan masalah.

0 Response to "Objek formal geografi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel