Matahari

Matahari
Photo by Yvan Musy on Unsplash

Massa Matahari sangat besar. Besar massa Matahari tersebut, jauh lebih besar pada massa seluruh planet anggota tata surya. Besamya massa itu menyebabkan besarnya gravitasi atau gaya tarik Matahari terhadap planet-planet anggotanya sehingga planet-planet itu mengelilingi Matahari.

Matahari juga sebuah bintang, seperti halnya bintang-bintang lain yang bertaburan di jagad raya. Karena Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, maka pengaruhnya terhadap Bumi cukup dominan. Karena itu dalam membicarakan Matahari selalu dicoba untuk dikaitkan dengan Bumi.

Jarak Matahari ke Bumi rata-rata 150.10 km. Jarak terdekatnya (perihelium) sekitar 147,5.10 km atau 147,5 juta km. Jarak teriauhnya (epihelium) sekitar 152,5 juta km. Dilihat dari Bumi, piringan atau bulatan Matahari lebih kurang sama dengan bulatan Bulan. Hal itu bukan berarti diameter atau garis tengahnya sama. Kanampakan bulatan yang sama, karena jarak Bumi ke Matahari jauh lebih besar jika dibandingkan jarak Bumi ke Bulan. Seperti kita ketahui, jarak Bumi ke Matahari rata-rata 150 juta km. Sedang jarak Bumi ke Bulan sekitar 400.000 km.

Perbandingan jarak Bumi Matahari dibandingkan Bumi Bulan 390 I Berapa waktu yang diperlukan oleh sinar Matahari untuk sampai ke permukaan Bumi? sudah dikatakan, jarak rata-rata ke Matahari lebih kurang 150,10 km. Tiap-tiap satu detik, sinar menempuh jarak sejauh 300.000 km. Jadi waktu yang dibutuhkan oleh sinar Matahari untuk sampai ke Bumi = 

150.000.000/300.000= 500 (detik) atau 8,33 menit.

Jarak antara Matahari ke Bumi disebut 1 satuan astronomi atau 1 sa atau au (astronomi unit).

Matahari sebagai bintang terdekat dengan Bumi memberikan pancaran energi sangat banyak kepada Bumi. Besarnya energi yang diterima permukaan Bumi 25.000 kali energi Bumi itu sendiri. Dan energi pancaran Matahari ini sebagai sumber utama energi di permukaan Bumi. Hampir seluruh energi di permukaan Bumi yang kita perlukan bersumber dari energi Matahari. Hanya sebagian kecil energi yang tidak bersumber dari Matahari. Energi tersebut berasal dari Bumi itu sendiri. Misalnya, energi dari gunung berapi, sumber air panas, dan energi inti yang berasal dari reaksi atom tubuh Bumi. Tanpa adanya pancaran cahaya pancaran energi dari Matahari tentunya tidak akan terdapat kehidupan di Bumi.

Dari manakah sumber energi berasal?

Sementara pendapat mengatakan bahwa energi Matahari berasal dari adanya peristiwa pengerutan kabut ketika proses terjadinya tata surya (ingat teori Kant-Laplace). Secara teoritis, ketika kabut itu mengerut, bagian tengah kabut itu mendapat tekanan, sehingga temperatur naik. Pendapat ini muncul pada abad ke-18 yang lalu dan tidak mendapat dukungan kuat para ahli. Pendapat yang lebih rasional dan mendapat dukungan para ahli astronomi adalah pendapat Albert Einstein. seorang ahli fisika terkemuka. Menurut pendapatnya, energi Matahari yang sangat besar adalah hasil reaksi inti,

Suhu Matahari di permukaan sekitar 6.000o C. Dengan suhu yang tinggi berarti gas helium. Dan gas lain yang jumlahnya sedikit. Suhu sekitar 6.000o C menyebabkan warna Matahari kelihatan Kuning. Temperatur di bawah 6.000o C akan menjadikan warna aga kemerah – merahan. Warna yang kebiru-biruan, suhunya diatas 6.000°C.

Matahari terdiri atas bagian inti dan lapisan kulit. Bagian inti belum banyak diketahui. 
Bagian kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu fotosfera, khromosfera,dan korona, Fotosera adalah lapisan cahaya yang dipancarkan ke segala penjuru, termasuk ke Bumi kita. Fotosfera merupakan gas. Khromosfera adalah lapisan gas yang terletak di atas fotosera. Lapisan ini dianggap sebagai atmosfer Matahari. Karena letaknya diatas fotosfera, khromosfera kalah terang jika dibandingkan dengan forosfera. Tebal lapisan khromosfera sekitar 16.000 km.

Lapisan berikutnya adalah korona (corona). Letaknya ada di atas lapisan khromosfera. Korona adalah lapisan atmosfer Matahari sempurna, Bentuk korona berubah-ubah. Kadang-kadang kelihatan bulat atau bulat telur, kadang seperti mahkota. Oleh karena itu lapisan itu disebut korona yang berarti mahkota.

Bintik-bintik atau noda-noda Matahari, terjadi akibat terhalangnya gas panas dari dalam tubuh Matahari. Akibat adanya gangguan itu, temperatur menurun menjadi hanya sekitar 1.5000 C. Temperatur itu jauh di bawah temperatur sekelilingnya. Karena itu nampak gelap. Bintik-bintik Matahari ini berdiameter antara 800-80.000 km. Lidah api adalah massa gas yang memijar dan membumbung tinggi sampai ribuan km. Kecepatan menjulurnya mencapai ratusan km per detik. Lidah api terdiri dari bahan elektron dan proton yang berasal dari atom hidrogen. Sebagian dari proton dan elektron ini ada yang sampai ke Bumi setelah 12- 26 jam.
aurora photo by: pixxabay.com
Orang yang tinggal di dekat kutub bisa melihat apa yang disebut aurora yang berwarna merah, hijau, atau biru. Kadang-kadang juga warna lembayung. Aurora ini sebetulnya merupakan efek dari tabrakan antara partikel elektron dan proton dengan atom oksigen dan nitrogen yang ada pada lapisan atmosfer bagian atas.

0 Response to "Matahari"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel