Jenis Gempa Bumi berdasarkan Terjadinya dan Kedalamannya
Gempa Bumi
Adakah legenda tentang gempa bumi dari daerah Anda? Bila ada, bagaimana garis besar isi legenda tersebut? Diskripsikan pada lembar kerja berikut:
Berdasarkan teori tektonik lempeng, di zone subduksi tertumpuk sejumlah energi potensial, yang bila tekanannya telah sedemikian besar akan mampu melepas diri. Lepasnya energi tersebut akan menyebabkan getaran atau goyangan lempeng atau kerak bumi di sekitarnya.
Energi potensial yang ada didalam bumi bisa terlepas ke segala arah, baik vertikal maupun horizontal. Energi potensial tersebut berasal dari luluhnya lempeng samudera yang menghujam ke bawah lempeng benua pada zone subduksi.
Lepasnya energi dari dalam bumi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya getaran yang hebat di permukaan bumi. Getaran kulit bumi inilah yang disebut gempa bumi atau seisme. Ilmu yang mempelajari gempa bumi dinamakan seismologi
1. Jenis-Jenis Gempa Bumi
Gempa bumi menurut terjadinya dapat dibedakan menjadi tiga: (a) gempa vulkanis, (b) gempa tektonik, dan (c) gempa runtuhan atau terban. Di antara ketiga jenis gempa bumi tersebut yang paling berbahaya adalah gempa tektonik, dan berdasarkan penelitian lebih dari 90% gempa bumi yang pernah terjadi di muka bumi berupa gempa tektonik.
a. Gempa Vulkanik
https://unsplash.com : Gempa Bumi Vulkanik |
Gempa bumi yang disebabkan oleh erupsi gunung api, disebut dengan gempa vulkanik. Gempa vulkanik biasanya hanya dapat dirasakan oleh penduduk yang tinggal di sekitar gunung yang meletus. Berdasarkan penelitian jumlah gempa bumi yang diakibatkan oleh letusan gunung api hanya sekitar 7% dari seluruh gempa yang pernah terjadi di muka bumi. Contoh: gempa G. Merapi (Jawa Tengah), gempa G. Una-Una (Teluk Tomini), gempa G. Pericutin.
b. Gempa tektonik
Gempa tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi. Perlu diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lapisan-lapisan batuan. Energi potensial di dalam bumi yang sudah terkumpul demikian besar dan mampu melepaskan diri, akan mampu mendorong dan menggeser lapisan kulit bumi. Lapisan kulit bumi tersebut dapat bergeser secara vertikal maupun secara horizontal. Pada saat lapisan kulit bumi tersebut bergeser akan terjadi getaran, dan itulah yang disebut gempa bumi tektonik.
Gempa Tektonik : pixabay.com |
c. Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebakan oleh tanah longsor, gua- gua yang runtuh, dan sejenisnya. Lereng yang bertebing terjal pada musim hujan dapat runtuh dan minimbulkan getaran dan menimbulkan gempa.
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebakan oleh tanah longsor, gua- gua yang runtuh, dan sejenisnya. Lereng yang bertebing terjal pada musim hujan dapat runtuh dan minimbulkan getaran dan menimbulkan gempa.
Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang dahsyat. Getarannya juga demikian kuat sehingga dapat merusak atau merobohkan berbagai bangunan yang dibuat oleh manusia. Gempa tektonik ini juga dapat mematahkan lapisan kulit bumi, sehingga tidak mengherankan bila ada bangunan jalan raya yang retak dan patah menganga hingga beberapa kilometer, badan jalan yang amblas, bendungan hancur, jembatan yang roboh, karena daerah itu dilanda gempa bumi tektonik. Contoh: Gempa bumi di Liwa (Sumatera), gempa bumi di Sentani (Irian), gempa bumi di pantai utara Flores, yang kesemuanya terjadi pada akhir abad ke XX. jiwa. Demikian pula pada awal abad ke XXI jadi gempa dahsyat di Bam (lran) yang menyebabkan meninggalnya puluhan ribu jiwa dan gempa di Nabire (lrian) yang merusakkan berbagai bangunan vital maupun meninggalnya puluhan jiwa manusia.
Seperti telah dipelajari di bagian depan, bahwa gempa bumi tektonik ini disebabkan oleh lepasnya energi potensial yang terdapat di daerah subduksi. Oleh karena itu daerah yang sering dilanda gempa bumi tektonik adalah daerah yang terletak didekat zone subduksi.
Energi potensial yang terlepas dapat menggeser lapisan kulit bumi. Tempat dimana lapisan kulit bumi itu bergeser adalah merupakan sumber gempa bumi tektonik. Oleh karena itu sumber gempa tektonik terdapat di dalam bumi, dan bisa mencapai kedalaman puluhan kilometer dari permukaan tanah. Akan tetapi karena energi yang terlepas tersebut mampu menggeser dan menggerakkan lapisan kulit bumi yang demikian tebal, maka dapat dipahami bahwa energi potensial tersebut sangat kuat, sehingga getarannya dapat mematahkan dan menghancurkan bangunan rumah, jembatan, dan lain-lain. Sumber atau pusat gempa tektonik yang ada di dalam bumi disebut hiposentrum.
Getaran gempa merambat dengan cepat ke segala arah. Tempat di permukaan bumi yang terletak tegak lurus dari hiposentrum disebut episentrum. Pada episentrum itulah biasanya terjadi kerusakan yang paling parah, dan makin jauh dari episentrum kekuatan getaran semakin berkurang, sehingga kerusakan akibat gempapun semakin berkurang.
Tempat-tempat di muka bumi yang memiliki kekuatan gempa yang sama dapat dipetakan dengan cara membuat garis penghubung. Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki kekuatan gempa yang sama disebut garis soseista Sedang tempat-tempat di muka bumi yang mengalami getaran gempa bumi pada waktu yang sama dapat dihubungkan dengan garis, dan garis itu disebut homoseista.
Menurut kedalaman hiposentrum, gempa bumi dibedakan menjadi gempa dangkal, gempa sedang dan gempa dalam.
Gempa dangkal adalah gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 50 km dari permukaan bumi. Bila gempa dangkal ini dibarengi dengan kekuatan gempa yang besar maka akan terjadi kerusakan yang hebat. Hampir 85% gempa bumi termasuk gempa dangkal.
2) Gempa intermedier
atau gempa sedang, yaitu gempa bumi yang hiposentrumnya pada kedalaman antara 50-300 km dari permukaan bumi.
Hanya sekitar 12% gempa termasuk gempa intermedier.
3) Gempa dalam, yaitu gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya antara 300-700 km dari permukaan bumi. Hanya sekitar 3% gempa termasuk gempa dalam.
Berdasarkan lokasinya gempa bumi dibedakan menjadi dua, yaitu gempa daratan dan gempa lautan. Gempa daratan adalah gempa bumi yang episentrumnya terletak di daratan, sedang gempa lautan adalah gempa bumi yang episentrumnya terletak di dasar laut. Gempa bumi yang episentrumnya di dasar laut sering menimbulkan tsunami dan menimbulkan korban jiwa maupun harta benda
0 Response to "Jenis Gempa Bumi berdasarkan Terjadinya dan Kedalamannya"
Post a Comment