Intensitas Kekuatan Gempa

Intensitas Kekuatan Gempa

Kekuatan gempa berbeda-beda, ada yang kuat, ada yang lemah dan ada pula yang sangat kuat. Untuk mengukur intensitas kekuatan gempa dibuat skala, yang dikaitkan dengan kerusakan yang ditimbulkannya
Ada beberapa skala yang sering digunakan untuk mengukur intensitas kekuatan gempa, antara lain skala omori, skala Mercalli dan skala Richter. Berdasarkan skala tersebut orang dapat membedakan gempa bumi yang lemah dan gempa bumi yang kuat. Pengukuran tersebut sangat penting artinya, apalagi bagi negara yang sering dilanda gempa bumi seperti Indonesia, antara lain untuk menentukan kualitas bangunan tahan gempa.
Lihat tabel pada halaman berikut.

a. Skala Omori


Derajat
Keterangan
I.         
Getaran lunak, tidak dirasakan oleh semua orang.
II.          
Getaran sedang, banyak orang terbangun karena bunyi barang-barang yang pecah dan bunyi jendela atau pintu berderit karena bergoyang.
III.        
Getaran agak kuat, pntu dan jendela terbuka.
IV.         
Getaran kuat, gambar di dinding berjatuhan dan dinding retak-retak.
V.        
Getaran sangat kuat, dinding dan atap runtuh.
VI.      
Rumah-rumah banyak yang roboh
VII.     
Terjadi kerusakan umum.

b. Skala Mercalli

Derajat
Keterangan
I.          
Getaran tidak dirasakan, kecuali oleh orang-orang tertentu.
II.          
Getaran dirasakan beberapa orang. benda yang tergantung berayun-ayun
III.         
Getaran dirasakan secara nyata oleh banyak orang, terutaama yang ada di dalam rumah bertingkat. Terasa seperti ada truk lewat bagi orang yang berada di dalam kendaraan.
IV.         
Getaran dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa oran di luar rumah. Barang-barang berjatuhan dan pecah, jendela dan pintu berderit, dinding retak-retak atau pecah, Getaran dirasakan dengan nyata oleh orang yang ada di dalam kendaraan.
V.         
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk. Banyak barang terpelanting dan pecah, pintu dan jendela rusak, dinding retak atau pecah, plester retak-retak, pohon dan tiang-tiang yang tinggi tampak bergoyang.
VI.          
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Meja-kursi bergerak-gerak, dan Cerobong asap pabrik rusak. Terjadi kerusakan ringan.
VII.          
Banyak orang berhamburan keluar rumah karena getaran karena getaran dirasakan dengan nyata. Bangunan yang menggunakan konstruksi rusak ringan, sedang bangunan tidak menggunakan konstruksi banyak yang rusak. Cerobong asap pecah, dan getaran gempa dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII.          
Terjadi kerusakan ringan dan lobang-lobang pada bangunan yang berkonstruksi, dan terjadi kerusakan dimana-mana pada bangunan yang tidak menggunakan konstruksi. Dinding rumah, cerobong asap dan monumen banyak yang roboh, meja kursi terlempar ke lantai, dan air menjadi keruh. Pengendara sepeda motor merasa terganggu.
IX.         
Terjadi kerusakan dan lobang-lobang pada bangunan yang berkonstruksi, rangka rumah menjadi tidak lurus, pipa dalam tanah putus.
X.          
Bangunan dari kayu banyak yang rusak, rangka rumah lepas dari pondasinya, tanah terbelah, rel kereta api melengkung, tanah yang curam dan berlereng terial longsor.
XI.          
Bangunan yang masih berdiri tinggal sedikit, jembatan roboh, pipa dalam tanah rusak dan tak dapat digunakan lagi, tanah terbelah.
XII.          
Hancur total. Benda-benda terlempar ke udara. Pandangan jadi kabur.


Skala  Cancani
Skala Richter
Derajat
Percepatan (mm/detik)
Magnitudo
Klasifikasi
      I.         
0 – 2,5
0 – 3

     II.         
2,5 – 5,0
3 – 4

    III.         
5,0 – 10
4 – 5

   IV.         
10 – 25
5 – 6

    V.         
25 - 50
7 – 8

   VI.         
50 - 100
8 - lebih

  VII.         
100 – 250


 VIII.         
250 - 500


   IX.         
500 - 1000


    X.         
100 – 250


   XI.         
250 - 500


  XII.         
500 - 1000



Dewasa ini skala Richter yang paling banyak digunakan orang. Richter dalam membuat skala didasarkan atas besarnya energi yang lepas di daerah fokus (episentrum). skala Richter adalah skala logaritmis, dan setiap selisih satu skala perbedaan energi adalah 31,5 kali lebih besar. Contoh gempa berskala 5 energi yang lepas sebesar 31,5 kali lebih besar dari gempa berskala 4. Gempa berskala 6 energi yang lepas sebesar 31,5 x 31,5 kali lebih besar atau energi yang lepas besarnya 1000 kali (31,5 x 3l,5) gempa skala 4. Cara menentukan intensitas gempa menurut Richter adalah menggunakan jarak dan besaran amplitudo. Perhatikan Gambar 25 halaman berikut.

Contoh penggunaan: Sebuah gempa yang jarak nya 600 km dari stasiun pencatat. Amplitudo 0,1 mm. Setelah keduanya diketahui kemudian tarik garis antara keduanya. Angka pada skala magnitude yang persis pada garis tadi adalah 4. Maka intensitas kekuatan gempa adalah 4 menurut skala Richter.

Contoh 2. Gempa dengan jarak episenter dengan stasiun pencatat 1.000 km. Amplitudo 100 mm. Tarik garis dari angka 1.000 pada delta üarak) ke 100 pada amplitudo. Angka pada magnitude yang dilalui garis itu adalah 7,7. Maka intensitas kekuatan gempa tersebut adalah 7,7 menurut skala Richter

0 Response to "Intensitas Kekuatan Gempa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel