Tektonik Lempeng dan Pembentukan Relief Muka Bumi

Tektonik Lempeng dan Pembentukan Relief Muka Bumi

Pembentukan relief muka bumi di lokasi konveksi
Perhatikan kembali Gambar 4 h. Pada gambar itu tampak bahwa lempeng yang lokasinya persis di atas arus konvekasi akan mendapat gaya tekan sehingga lempeng akan terangkat dan pada jalur tersebut akan lerbentuk pegunungan bawah laut atawa punggung bawah laut (mid oceanic ridge) Bila proses ini berlangsung terus menerus dan dalam waktu yang lama, maka akhimya lempeng yang terangkat itu bagian puncaknya akan retak atau parah, dan lempeng yang telah patah akan bergeser mengikuti arus konveksi. Akibat selanjutnya adalah celah patahan lempeng akan makin bertambah lebar, dan bersamaan dengan itu massa cair pijar Imagmal akan menyusup dari lapisan mantel menuju ke permukaan, sehingga terbentuklah jalur eunungapi bawah laut Beberapa jalur gunungapi bawah laut ini makin lana makin bertambah tinggi dan puncakanya menyembul hingga di atas permukaan laut seperti Gunung Manoa Loa di Kepulauan Hawai, Samudera Pasifik. Film-film tetang hal ini seringkali diputar pada TVdalam acara National Geographic"

Celah patahan lempeng pada berbagai tempat tidak disusupi oleh magma dari lapisan mantel, sehingga tetap benjad li parit yang leber dan memanjang pada dasar laut. Relief semacam ini disebut celah patahan dasar laut atau rift valley.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa relief muka bumi di lokasi konveksi magma dapat berwujud pegunungan bawah laut. Gunung api bawah laut dan celah patahan dasar laut (rift valley) .


Pembentukan relief muka bumi di daerah subduksi (Penuajaman)
Pembentukan relief muka bumi terjadi saat lempeng samadera bertumbukan dengan lempeng benua, pada awalnya kedua lempeng ini saling bertahan sesuai dengan tenaga dan beban massa yang dimilikinya. Akan tetapi karena lempeng samudera lebih lipis dari lempeng benua, maka lempeng samudera pada umumnya akan menunjam ke bawah, dalam bentuk dan wujud melengkung menyusup ke bawah lempeng benua. Oleh karena itu di daerah pertemuan lempeng samudera dan lempeng benua akan terbentuk cekungan laut yang sangat dalam yang disebut palung laut (oceanic tranch).

Walaupun lempeng benua pada umumnya tidak menunjam ke bawah. namun akibat saling tekan dari kedua lempeng tersebut menyebabkan bagian depan dari lempeng benua mengalami proses pengangkatan dan penurunan, retakan dan patahan (tektonisme), sehingga terbentuk jalur pegunungan struktural. Demikian juga halnya, endapan sedimen yang berada di zone "continetal shelf lempeng benua, akan tertekan dan terlipat sehingga terbentuklah rangkaian pulau - pulau lipatan. Contoh khas di Indonesia adalah rangkaian pulau-pulau yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, sebelah selatan Pulau Jawa dan pulau - pulau bagian selatan Nusatenggara. Pulau-pulau semacam ini oleh van Bemmelen dikategorikan sebagai "outer arch". 

Massa cair pijar hasil lelehan lempeng di daerah subduksi sewaktu-waktu dapat menerobos ke permukaan bumi, melalui retakan atau patahan yang terdapat pada lempeng di atasnya. Magma yang menyusup ke atas tersebut setelah sampai ke permukaan bumi akan membentuk gunungapi. Bila aliran magma dari dalam bumi terus menerus terjadi maka lama-kelamaan gunungapi yang terbentuk akan semakin bertambah tinggi. Gunungapi yang terbentuk secara demikian bersifat andesitis (andesilic volcanoes), karena kandungan SiO2 dari material yang dikeluarkan ketika terjadi erupsi relatif rendah.

Di samping massa cair pijar, di daerah subduksi juga tertumpuk energi hasil pelelehan lempeng. Energi yang tertimbun di daerah subduksi sewaktu - waktu akan mampu melepaskan diri dan terjadilah gempa bumi (tektonik). Gempa bumi tektonik yang dahsyat dapat menyebabkan terjadinya retakan, patahan, tanah longsor, amblesan (subsidence), dan runtuhan. Kenampakan tersebut adalah relief muka bumi yang terbentuk akibat gempa bumi (tektonik).

Berdasarkan uraian di atas dapat kita ketahui tentang proses terbentuk nya gunungapi di daratan, proses terbentuknya gunungapi bawah laut, palung laut sebab-sebab terjadinya gempa bumi tektonik, dan lempeng samudera atau lempeng benua yang berjalan-jalan. Lempeng Samudera Hindia misalnya, bergerak mendekati Pulau Sumatera rata-rata 7 cm/tahun. Lempeng Samudera Pasifik di dekat Pilipina bergeser sepanjang 8 cm/tahun dan Lempeng Pasifik di Basin Carolina bergeser l 0,2 cm/tahun. 

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa dengan adanya tenaga endogen raut muka bumi (relief menjadi tidak rata, tetapi ada yang melengkung ke bawah, cekung, berbukit-bukit, bahkan bisa terbentuk gunungapi. Dengan kata lain, tenaga endogen dapat membentuk atau membangun relief muka bumi seperti sekarang ini. Oleh karena itu tenaga endogen dikatakan bersifat membangun atau konstruktif dalam arti mampu membentuk atau membangun relief muka bumi. 

0 Response to "Tektonik Lempeng dan Pembentukan Relief Muka Bumi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel