Instrusi dan Ekstrusi Magma

Instrusi dan Ekstrusi Magma


Dalam gunung terdapat ruang yang berada tepat dibawah kerak bumi yang berisi batuan cair disebut dapur magma. Dapur magma berisi benda cair liat sangat panas, yang disebut magma. Magma yang berada di dapur magma berasal dari lapisan mantel yang menyusup ke atas melalui retakan atau patahan. Ketika magma menerobos ke atas dan memasuki lapisan kulit bumi, sebagian kulit bumi yang dilalui meleleh dan terbentuklah rongga besar yang disebut dapur magma.

Bila lapisan batuan di atas dapur magma terdapat retakan atau patahan maka magma yang berada di dapur magma akan menerobos ke atas hingga mencapai permukaan bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava dengan suhu yang masih sangat tinggi yaitu ± 250 400°C atau biasa disebut lava pijar. Setelah beberapa lama suhu lava makin dingin dan akhirnya membeku menjadi batuan beku

Proses pembekuan lava atau magma tidak hanya terjadi di permukaan bumi, tetapi dapat juga terjadi di dalam bumi dan di sela-sela lapisan kulit bumi oleh karena itu dapat dibedakan tiga jenis batuan beku, yaitu:

  1. Batu beku luar, yaitu batuan beku yang berasal dari lava yang membeku, dan proses pembekuanya terjadi di permukaan bumi. Proses pendinginan lava tersebut berlangsung begitu cepat, sehingga seluruh batuan mengalami pembekuan yang merata. Seringkali terjadi pembekuan lava berlangsung sangat cepat, sehingga gas-gas yang ada dalamnya tidak sempat keluar. Batu beku yang terbentuk sepertti itu disebut batu apung atau obsidian atau pumise.
  2. Batu beku sela/gang/korok, yaitu batuan beku yang berasal dari magma yang membeku, dan proses pembekuannya terjadi disela-sela lapisan kulit bumi. Bila penyusupan magma tersebut tidak sejajar dengan lapisan kulit bumi tetap menembus bebarapa lapisan dengan membentuk sudut tegak atau sudut miring disebut dike. Selama Proses pendinginan magma sebagian massa magma mengalami proses pembekuan dan sebagian lainnya mengalami proses pengkristalan Batuan beku yang sebagian berujud kristal dan sebagian yang lain berujud beku disebut batuan beku porfir atau porfiris.
  3. Batu beku dalam, yaitu batuan beku yang berasal dari magma yang membeku, dan proses pembekuannya terjadi jauh di dalam bumi. Oleh karena proses pembekuannya terjadi jauh di dalam bumi maka proses pendinginan magma berlangsung sangat lambat. Pembekuan yang sangat lambat menyebabkan tidak terjadinya proses pembekuan tetapi proses pengkristalan. Itulah salah satu ciri batuan beku dalam adalah berupa krisial besar- sebabnya besar, atau holokristalin.


Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa magma yang menerobos atau menyusup menuju permukaan bumi ada yang membeku sampai di permukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. Apabila penyusupan magma tersebut tidak mencapai permukaan bumi disebut intrusi magma, dan bila sampai di permukaan bumi disebut ekstrusi magma Intruksi magma menghasilkan beberapa bentukan

Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, karena penurunan suhu yang sangat lambat. Batolit memiliki ukuran yang besar, berada di dalam kerak bumi dan bentuknya tidak teratur. Lakoli berukuran lebih kecil dari batolit yang terbentuk dari resapan magma, memiliki ciri bagian dasar horisontal dan permukaannya cembung.

Dengan terbentuknya lakolith maka lapisan batuan di atasnya akan terdesak ke atas dan dapat menyebabkan terbentuknya permukaan bumi yang cembung. Sill. Adalah batuan beku yang berasal dari magma yang menerobos atau menyusup searah/sejajar dengan perlapisan batuan pada kerak bumi. Bila penyusupan magma menuju ke permukaan bumi tersebut tidak sejajar dengan perlapisan batuan disebut dike. Bila magma yang menerobos kepermukaan melalui celah dan mampu mencapai permukaan bumi maka akan terbentuk batu beku leleran (Fissure flow). Magma yang mampu menerobos hingga ke permukaan bumi segera akan membeku setelah sampai di permukaan bumi. Bila hal ini berlangsung terus menerus maka akan terjadi tumpukan magma beku yang makin lama makin tinggi, sehingga terbentuklah gunungapi. Pada bagian puncak gunungapi terdapat lubang kepundan (vent), merupakan ujung dari saluran keluarnya magma dari dalam bumi. Area tempat keluarnya magma dari gunungapi dinamakan kawah.

Magma yang dapat menerobos ke permukaan bumi biasanya menyebabkan terjadinya letusan gunungapi, atau erupsi. Tempat keluarnya magma di permukaan bumi dapat berujud garis yang memanjang dan dapat memusat pada sebuah titik, atau lokasi. Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan mengikuti atau retakan yang memanjang, sehingga tampak seperti celah atau garis yang memanjang disebut erupsi linier (Gambar 12). Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik, seperti kawah atau lubang kepundan di puncak vulkan disebut erupsi sentral (Gambar 13). Sebagian besar gunungapi di muka bumi berupa erupsi sentral. Gunung Semeru (Jawa Timur), Gunung Soputan (Minahasa) Gunung Kerinci (Sumbar) adalah contoh gunungapi yang jenis erupsinya tergolong erupsi sentral.

Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Lava itu ada yang cair encer, ada pula yang cair kental. Pada umumnya erupsi linier menghasilkan lava cair encer dan membentuk dataran tinggi (plato), sedangkan pada erupsi sentral lava yang dikeluarkan bervariasi dari yang cair encer hingga cair kental, dan membentuk gunungapi strato.

0 Response to "Instrusi dan Ekstrusi Magma"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel