Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis (GIS) merupakan suatu system yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi tentang tempat – tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan – keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui. Perkembangan SIG sangat menarik bagi berbagai pihak untuk keperluan yang sangat beragam. Oleh karena itu, penggunaan SIG mengalami peningkatan yang sangat pesat sejak tahun 1980-an. Peningkatan penggunaan SIG terutama terjadi di Negara – Negara maju, baik dikalangan militer, pemerintahan, akademis, maupun untuk kepentingan bisnis.

Pengertian SIG
Sistem informasi geografis/geographic system (SIG) adalah system informasi khusus pengelola data yang mempunyai informasi spasial (berefrensi keruangan), atau dalam arti yang lebih sempit adalah system computer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi keruangan.

Komponen – komponen dalam SIG
Komponen – komponen yang terdapat dalam SIG yaitu sebagai berikut.
a. Data 
Data yang terdapat dalam SIG ada dua macam, yaitu data spasial dan data atribut.
1) Data 
Data spasial/data keruangan adalah data dalam bentuk grafis yang menunjukkan ruang lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial dilambangkan dengan titik, garis, dan polygon.
2) Data atribut adalah data yang memberi penjelasan atau deskripsi atas setiap objek di permukaan bumi. Data atribut berfungsi menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi, contohnya atribut kualitas tanah yang terdiri dari status kepemilikan lahan, tingkat kesuburan tanah, dan kandungan mineral dalam tanah.
b. Perangkat Keras
Perangkat Keras terdiri dari computer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras mempunyai tiga peranan sebagai berikut.
1) Alat Masukan (Input)
Alat Masukan berfungsi untuk memasukkan data ke dalam jaringan computer. Alat ini terdiri dari scanner, digitzer, dan CD/DVD-ROM.
2) Alat Pemrosesan
Alat Pemrosesan berfungsi mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang masuk dalam system komponen sesuai kebutuhan. Contoh alat yang mempunyai fungsi pemrosesan adalah CPU, tape drive, dan disk drive.
3) Alat Keluaran (Output)
Alat Keluaran berfungsi untuk menayangkan informasi geografis sesuai data SIG yang telah diproses. Contoh alat ini adalah printer dan plotter.
c. Perangkat Lunak
Perangkat Lunak dalam system informasi geografis terdiri dari beberapa modul. Modul ini berupa masukan dan verifikasi data, penyimpanan data, serta transformasi data. Paket perangkat lunak sebagian besar dari luar negeri, seperti ILWIS, ERDAS IMAGINE SPANS, MapInfo, ArcInfo, dan lain – lain. Perangkat lunak tersebut berfungsi memasukkan dan mengecek data, menyimpan data, memperoleh data hasil pemrosesan, serta manipulasi data.
d. Manajemen
Manajemen merupakan perangkat dalam SIG yang terdiri dari sumber daya manusia. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan oleh orang-orang yang tepat, yang memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai dengan tingkatannya.
e. Pengguna
Teknologi SIG tidak akan bermanfaat tanpa manusia yang mengelola system dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata. Suatu proyek SIG akan berhasil jika diolah dengan baik dan dikerjakan oleh orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis
Dalam pengelolaannya system informasi geografis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu system manual/konvensional dan system otomatis/modern (yang berbasis computer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. System informasi geografis yang bersifat manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistic, dan laporan survey lapangan.  Semua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa computer, sedangkan system informasi geografis otomatis telah menggunakan computer sebagai system pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data dapat berupa citra satelit atau foto udara digitasi serta foto udara yang terdigitasi.
a. Tahapan Kerja SIG Menggunakan Komputer
Tahapan kerja SIG melalui tiga langkah yaitu input (masukan), proses (manipulasi dan analisis), serta output (keluaran yang berupa hasil data).
b. Tahapan Kerja SIG secara Konvensional
Telah dijelaskan di depan bahwa system informasi geografis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu system manual (konvensional) dan system otomatis (berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya.
Inti dari pengoperasian SIG secara konvensional adalah penggambaran peta akhir berdasarkan hasil tumpang susun beberapa peta tematik dan dilakukan secara manual. Tahapan pengoperasian SIG secara konvensional yaitu sebagai berikut.

  • Tahap Persiapan, melakukan kajian kebutuhan dan pembuatan konsep serta peta tematik yang dibutuhkan.
  • Tahap pembuatan peta, peta dibuat secara konvensional.
  • Tahap analisis, melakukan tumpang susun peta – peta yang telah digambar pada plastik transparan.
  • Tahap pemindahan peta, memindahkan peta komposit dari plastic transparan ke atas selembar kertas kalkir dengan ukuran yang sama dengan plastic transparan.
Manfaat Sistem Informasi Geografis
Manfaat SIG dalam berbagai bidang antara lain sebagai berikut.

a. Manfaat SIG dalam inventarisasi Sumber Daya Alam
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut.

  • Mengetahui persebaran sumber daya alam
  • Mengetahui persebaran kawasan lahan, contohnya kawasan lahan potensial dan lahan kritis, pemanfaatan, perubahan, dan penggunaan lahan serta rehabilitasi dan konversi lahan.
b. Manfaat SIG dalam perencanaan pola pengembangan
SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan social, ekonomi, dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan pembangunan agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

c. Manfaat SIG dalam Bidang Sosial
Dalam bidang sosial, SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut.

  • Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
  • Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
  • Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
  • Untuk pendataan dan pengembangan pusat – pusat pertumbuhan dan pembangunan.
  • Untuk pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industry, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi, serta perkantoran.
d. Manfaat SIG untuk pengawasan daerah bencana alam
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam misalnya sebagai berikut.

  • Memantau luas wilayah bencana alam
  • Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang
  • Menyusun rencana – rencana pembangunan kembali daerah bencana
  • Penentuan tingkat bahaya erosi
  • Prediksi ketinggian banjir
  • Prediksi tingkat kekeringan
e. Manfaat SIG dalam Keselamatan Masyarakat

  1. Perencanaan persiapan keadaan darurat
  2. Respons dan penanggulangan keadaan darurat
  3. Analisis Kriminal
  4. Perencanaan patrol
  5. Pengaturan rute respons keadaan darurat
  6. Analisis penempatan fasillitas
f. Manfaat SIG dalam Telekomunikasi
Melalui SIG, perusahaan telekomunikasi dapat membuat fasilitas dan pemetaan kawasan, rute penempatan kabel, aplikasi penanganan pelanggan, perencanaan, pemeliharaan, dan analisis perluasan jaringan telekomunikasi, serta system informasi fasilitas umum telekomunikasi seperti wartel dan warnet.

g. Manfaat SIG dalam bidang transportasi

  • Manajemen pemeliharaan dan perenanaan terhadap perluasan jaringan transportasi.
  • Inventarisasi jaringan transportasi seperti jalur-jalur angkutan umum beserta kendaraan – kendaraan publik lainnya.
  • Analisis kesesuaian rute dan ketentuan rute – rute alternative transportasi.
  • Analisis rawan kemacetan serta bahaya kecelakaan.
h. Manfaat SIG dalam bidang Ekonomi, Bisnis, dan Marketing
Dalam hal ini SIG dimanfaatkan untuk penentuan lokasi – lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar, swalayan/supermarket/mal, mesin ATM, kantor cabang, showroom, counter, outlet, gudang, dan sejenisnya.

0 Response to "Sistem Informasi Geografis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel