Sifat Studi Geografi dan Metode Analisis Geografi

Sifat Studi Geografi

Dalam geografi kita mempelajari berbagai hal tentang kehidupan yang ada di bumi, fenomena-fenomena yang teriadi di muka bumi, dan perubahan bentuk muka bumi. Berikut beberapa contoh studi geografi. 

1. Studi Kependudukan 
Studi kependudukan termasuk objek studi geografi. Studi kependudukan berkaitan dengan segala aspek yang berhubungan dengan tingkat kemakmuran penduduk, baik pada suatu wilayah tertentu maupun pada lingkup yang lebih luas. Ruang Iingkupnya tidak hanya terbatas pada aspek demografi, tetapi juga aspek sejarah, geograti, psikologi, dan lain-lain. Masalah kependudukan menyangkut aspek demografi, mental, tradisi, hubungan antarindividu, kemangan kemakmuran, dan sebagainya. 

2. Studi Lingkungan 
Studi lingkungan menyangkut gejala dan masalah kehidupan manusia dalam kaitannya dengan lingkungan tempat kehidupan tersebut berlangsung. Studi lingkungan menerapkan konsep dan prinsip ekologi serta ilmu sosial. ltulah sebabnya, studi lingkungan dapat dikatakan sebagai penerapan ekologi manusia. 

3. Studi Sosial 
Studi sosial berkaitan dengan interaksi ilmu-ilmu sosial dalam menelaah geiala dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Gejala sosial adalah gejala yang terjadi di masyarakat yang ditimbulkan oleh kondisi, peristiwa, tingkah laku. dan sikap manusia sobagai makhluk sosial. Gejala sosial ini merupakan tanda pengungkapan aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. MasaIah pengangguran. sampah, kenakalan remaja. den kemacetan lalu lintas mempakan contoh gejala sosial. Jika gejala sosial telah menjadi persoalan yang berat sehingga sulit diatasi dlsebut masalah sosial. 

4. Studi dalam Bidang Transportasi dan Komunikasi 
Studi geografi dalam bidang transportasi dan komunikasi merupakan studi tentang gejala dan masalah geografi yang lebih dinamis dibandingkan mengkaji gejala pada lokasi tedentu. Dengan mengkaji transportasi dan komunikasi, kita dapat mengungkapkan difusi, interaksi keruangan, serta kemajuan atau keterbelakangan suatu daerah. Oleh karena itu. pengembangan transportasi dan komunikasi dapat digunakan sebagai sarana dan prasarana untuk memajukan daerah terpencil. 


Metode Analisis Geografi

Jika Anda melihat bencana tanah longsor, apa yang ada dalam pikiran Anda? Pemahkah Anda berpikir mengapa bencana tersebut terjadi dan bagaimana dampak dari bencana tersebut? Dalam geografi. setiap peristiwa dapat dijelaskan keterkaitannya. 


Jika kita menemukan suatu masalah dalam Iingkungan kita, apa yang dapat kita lakukan? Masalah geografi berkaitan dengan apa saja? Dalam memecahkan masalah terutama yang berkaitan dengan geografi, sekurang-kurangnya menyangkut tiga persoalan pokok yaitu sebagai berikut. 

  1. Apa masalahnya (berkaitan dengan gejalanya). 
  2. Di mana masalah terjadi (berkaitan dengan lokasi dan ruang). 
  3. Mengapa masalah terjadi (berkaitan dengan relasi, interelasi, dan interaksi gejala tersebut dengan gejala-gejala lain). 


Setelah menemukan masalah dalam bentuk pertanyaan penetitian, langkah berikutnya adalah menentukan jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap penanyaan tersebut. Dalam metode ilmiah. dugaan jawaban disebut hupotesis, yaitu jawaban yang masih dangkal dan perlu diuji kebenarannya. 

Umuk membuat hipotesis, kita harus bertolak dari teori geografi yang sudah ada. Ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh suatu hipotess yang baik yaitu sebaga: berikut. 

1. Dapat dipercaya dan masuk akal. 
2. Merupakan mgkapan keteraturan pikiran. 
3. Memberikan peiuang untuk pengujian empiris. 

Tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis. Penelitian yang membutuhkan hipotesia adalah penelitian yang menggunakan beberapa variabel dan saling berhubungan serta jika ingin dilihat bagaimana hubungan antarvariabel tersebut. Adapun penelitian yang tidak membutuhkan hipotesis adalah penemuan yang menghasilkan rancangan. Pada penelitian tersebut tidak ada variabei yang berhubungan dan hasil penelitian tersebut adalah sebuah rancangan. 

Manfaat hupotesis adalah memberikan batasan penelitian. menyatakan hubungan. dan sebagai panduan dalam penelitian. Adapun ciri hipotesis yang baik adalah dinyatakan dalam kalimat yang tegas dan dapat diuji secara alamiah serta sebagai dasar dalam merumuskan hipotesis yang kuat 

Dasar merumuskan hipotesis adalah dengan berdasarkan teori atau berdasarkan penelitian terdahulu. Hipotesis terdiri dari tiga macam yaitu sebagai berikut.

1.  Hipotesis deskriptif
Pada hipotesis ini penelitianhanya melihat gambaran objek, misalnya data pelayanan kepada konsumen, kebersihan, kinerja keuangan, dan sebagainya.
Contoh :
a.  Pelayanan rumah sakit sehati tidak memuaskan
b.  Kinerja keuangan bank taruna baik

2.  Hipotesis Komparatif
Hipotesis Komparatif dilakukan jika dihadapi dua objek penelitian sekaligus dan penelitian ini sengaja dilakukan untuk perbandingan, misalnya mutunya, kinerjanya, semangat kerjanya, dan sebagainya.
Contoh:
  1. SMA Wijaya lebih bermutu dibandingkan dengan SMA Bakti
  2. Semangat kerja karyawan PT Sejahtera lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja karyawan PT Makmur.


3.  Hipotesis Asosiatif 
Hipotesis asosiatif digunakan untuk meneliti pengaruh perubahan satu variabel terhadap variabel yang Iainnya. 
Contoh: 
a. Kepuasan pasien berpengaruh terhadap loyalitas pasien. 
b. Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan Koperasi Usaha Makmur. 

Dua bentuk hipotesis yang sering digunakan di dalam penelitian yaitu sebagai berikut. 

1.  Hipotesis Nol (Ho) 
Hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antarvariabel sama dengan nol. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan hubungan atau pengaruh antarvariabel. Rumusan hipotesis nol  sebagai berikut. 
a.  Tidak ada perbedaan antara . . . dan . . . .‘. 
Contoh: Tidak ada perbedaan kedisiplinan antara mahasiswa semester 2 dan mahasiswa semester 4. 
b.  Tidak ada pengaruh . . . terhadap . . . .  
Contoh: Tidak ada pengaruh jarak rumah ke kampus terhadap kerajinan kuliah. 

2.  Hipotesis Alternatif (Ha) 
Hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan, atau pengaruh antarvariabel tidak sama dengan nol. Dengan kata lain, terdapat perbedaan hubungan atau pengaruh antarvariabel (kebalikan dari hipotesis nol). Rumusan hipotesis alternatif yaitu sebagai berikut. 
a.  Jika...,.... 
Contoh: Jika orang banyak makan, berat badan naik. 
b.  Ada perbedaan antara . . . dan . . . . 
Contoh: Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk desa dalam berpakaian. 
c.  Ada pengaruh . . . terhadap . . . . 
Contoh: Ada pengaruh makanan terhadap berat badan. 

0 Response to "Sifat Studi Geografi dan Metode Analisis Geografi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel