Erosi

Erosi

Batuan yang lelah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Tenaga eksogen yang mampu mengikis dan memindahkan batuan yang telah lapuk lersebut adalah air, angin, dan gletsyer. Proses pengikisan dan pengangkutan material hasil pelapukan dinamakan erosi. Apabila proses erosi seimbang dengan proses pelapukan batuan, maka peristiwa tersebut dinamakan erosi alamiah atau erosi geologis.

Erosi geologis tidak menyebabkan terjadinya musibah dan kerusakan lingkungan yang hebat.

a. Erosi air, dapat dibedakan menjadi:
  1. Erosi percikan (splash erosion), yaitu erosi yang disebabkan oleh tenaga tetesan air hujan yang memecahkan agregat tanah
  2. Erosi lapisan (sheet erosion), yaitu pengikisan dan pengangkutan lapisan tanah permukaan, yang disebabkan oleh aliran air di permukaan tanah. Air yang mengalir di permukaan tanah akan mampu menghanyutkan butiran-butiran tanah dan di bawa ke tempat yang lebih rendah. I rosi permukaan akan mengangkut unsur-unsur hara yang terdapat di permukaan tanah. Oleh karena itu erosi permukaan menyebabkan tanah menjadi tandus.
  3. Erosi Alur (rill erosion). Aliran air di permukaan tanah akhirnya akan terkonsentrasi (terkumpul) pada tempat tertentu membentuk aliran yang lebih besar. Aliran air yang mengumpul tersebut akan mampu mengikis tanah (batuan) yang dilaluinya, sehingga terbentuklah alur-alur aliran air. Erosi yang demikian disebut erosi parit.
  4. Erosi Parit (gully erosion). Bila aliran air pada erosi alur cukup deras, dan melewati batuan yang lunak serta memiliki kemiringan lereng yang besar, maka aliran air tersebut akan mampu membuat alur-alur yang dalam dan lebar, sehingga membentuk parit-parit dengan kedalaman 1 m, berbentuk huruf U atau V. Erosi yang demikian disebut erosi parit.
  5. Erosi Tebing Sungai (stream bank erosion). Apabila aliran air tersebut sudah ada dalam alur sungai, maka aliran air itu akan mengikis tebing sungai. Di dataran rendah bagian sungai yang terkikis adalah bagian kiri atau kanan tebing, (erosi lateral) dan akibatnya akan menyebabkan terjadinya pembelokan sungai dan selanjutnya dapat membentuk meander. Bila di kanan-kiri sungai terdapat tanggul buatan, maka erosi lateral dapat menjebol tanggul dan mengakibatkan banjir. Di dataran tinggi bagian sungai yang terkikis adalah dasar sungai, sehingga makin lama sungai akan bertambah dalam, dan alur sungai akan berbentuk huruh V. Erosi semacam ini disebut erosi vertikal.
  6. Erosi air terjun (water fall erosion). Aliran air yang melewati lereng yang tegak atau curan akan menyebabkan terbentuknya air terjun. Air terjun akan menyebabkan terjadinya erosi vertikal, dan lokasi air terjun akan bergerak mundur.
    Erosi Gelombang Air Laut (abrasi) Unsplash.com
  7. Erosi gelombang air laut (abrasi). Gelombang air laut yang terus-menerus menunbuk pantai, baik pantai yang curam atau pantai yang landai akan hancur diterjang gelombang laut. Banyak sawah, tambak dan desa-desa di pantai timur Sumatera dan pantai utara Jawa yang hancur dan lenyap ditelan gelombang laut. Di daerah yang berpantai curam, gelombang laut akan menghancurkan batuan-batuan yang keras, sehingga terbentuk gua gua pantai (sea cave) dan cliff. Cliff adalah batuan yang menggantung di bibir laut yang curam, karena batuan dibagian bawah telah hancur diterjang ombak. Itulah sebabnya hutan mangrove di daerah pantai perlu dilestarikan, karena mampu menahan gelombang laut sehingga tidak terjadi abrasi.

b. Erosi angin
Erosi Angin unsplash.com

Erosi ini terjadi di daerah kering dan gurun pasir. Proses pengikisan batuan oleh angin disebut deflasi Angin yang kencang di daerah kering atau daerah gurun mampu menerbangkan debu dan mengangkut butir-butir pasir. Oleh karena itu di padang pasir kadang-kadang tampak seperti ada awan yang gelap, tetapi awan itu bukan awan yang terdiri atas titik-titik air, melainkan awan debu yang terbang dibawa angin. Bila material yang dibawa angin adalah butir-butir pasir dan menabrak kaki batuan maka batu yang ditabrak lama kelamaan akan kikis bagian bawahnya, sehingga akan terbentuk batu jamur. Proses erosi ini disebut korasi (Gambar 37).
Di daerah plato kering, erosi angin akan menyisakan bentuk-bentuk mesa dan butte seperti yang terdapat di Arizona (USA), seperti tampak pada Gambar 38 dan Gambar 39 di bawah ini.

c. Erosi gletser (eksarasi)
Erosi Es Unsplash.com
Tenaga yang dominan pada erosi ini adalah gletser atau es. Di daerah kutub dan di puncak-puncak pegunungan yang tinggi, tumpukan salju yang
mencair akan menuruni dan mengikis batuan yang dilaluinya, sehingga
lereng akan terbentuk tebing-tebing yang terjal. Material hasil kikisan akan diendapkan di daerah ujung gletser, dan disebut moraine.

0 Response to "Erosi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel