Pengertian Litosfer dan Karakteristik Litosfer

1. Pengertian Litosfer 
Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batuan dan sphere yang artinya lapisan. Litosfer dapat diartikan lapisan batuan yang berada paling atas dari lapisan kerak bumi. Kulit bumi atau litosfer tersusun dari ± 90 jenis unsur kimia, tetapi unsur-unsur penyusun utama dari Litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), aluminium (8,1%), besi (5%), kalsium (3,6%), natrium (2.8%). dan magnesium (2.1%). Unsur-unsur kimia tersebut satu sama lain saling mengikat membentuk persenyawaan yang disebut mineral. 

Lapisan litosfer mengikuti bentuk bumi yang bulat dengan ketebalan  ± 1.200 km dan berat jenis 2.8 gr/cm. Tebal kulit bumi tidak merata, bagian kerak lebih tebal daripada bagian kerak samudra. Litosfer ini terdiri dari dua bagian, yaitu lapisan SiAl dan lapisan SiMa. 

a. Lapisan SiAl, adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang tersusun atas logam silisium (SiO2) dan aiuminium (Al2O3), bersifat padat dan kaku. Pada lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, batuan metamorf, dan batuan lainnya yang terdapat di daratan benua. Lapisan SiAl disebut juga lapisan kerak dengan ketebalan rata-rata 35 km. Kerak dibagi menjadi dua, yaitu kerak benua dan kerak samudra. 
  1. Kerak benua adalah lapisan SiAl yang bersifat asam dan terdiri dari batuan beku granit yang ringan di bagian atas dan batuan beku basalt yang rapat pada bagian bawahnya. 
  2. Kerak samudra adalah lapisan SiAl yang bersifat basa terdiri dari material batuan sedimen yang mengalami pembaruan terus-menerus oleh adanya vulkanisme dasar laut. 

b. Lapisan SiMa adalah lapisan kulit bumi bagian bawah yang tersusun atas logam silisium (SiO2) dan magnesium (MgO), bersifat elastik. Lapisan SlMa mempunyai ketebalan rata - rata 65 km dengan berat jenis yang lebih besar dan lapisan SiAl.

2. Siklus Batuan 
Benda padat yang menjadi penyusun utama kulit burni adalah batuan. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami perubahan. Batuan akan selalu terbentuk, selanjutnya mengalami penghancuran, perubahan, terendapkan di dasar bumi, membentuk batuan baru, dan begitu seterusnya. Proses tersebut dinamakan siklus batuan atau daur batuan. lnduk dari semua batuan yang ada di kulit bumi adalah magma. Magma merupakan batuan cair pijar yang bersuhu tinggi. 

3. Batuan Penyusun Kulit Bumi 
Litosfer tersusun dari tiga macam batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.  Proses terbentuknya batuan tersebut berbeda-beda, tetapi induk dari ketiga batuan tersebut berasal dari magma. Komposisi batuan di permukaan bumi berdasarkan jenis batuannya didominasi oleh batuan sedimen 66%, batuan beku 17%, dan batuan metamorf 17%. Batuan tersusun dari campuran mineral yang tergabung secara fisik satu mineral dengan mineral lainnya. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf (malihan). 

a. Batuan Beku (Igneous Rock
Batuan beku (igneous rock) adalah batuan yang terbentukdari proses pembekuan magma dalam perjalanannya menuju permukaan bumi. Magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan makin lama makin dingin dan akhirnya membeku membentuk batuan beku. Batuan beku memiliki ciri homogen dan kompak, tidak ada perlapisan, dan tidak mengandung fosil. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut. 
  1. Batuan Beku Dalam (Plutonik), Batuan beku dalam atau batuan intrusi terbentuk dari magma yang membeku secara periahan-lahan di bawah permukaan bumi sehingga magma tidak mencapai permukaan bumi. Batuan beku dalam memiliki ciri berbutir kasar, contohnya granit dan gabro. 
  2. Batuan Beku Kocok (Gang), Batuan beku korok atau gang yaitu batuan beku yang terbentuk di daerah korok atau saluran magma bagian atas dan belum sampai permukaan bumi. Batuan ini mengalami proses pendinginan yang cepat karena korok merupakan saluran magma yang dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku korok terdiri dari kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal. Contoh batuan beku jenis ini adalah granit porfiri. 
  3. Batuan Beku Luar (Vulkanik), Batuan beku luar atau batuan ekstrusif terjadi dari magma yang mengalami pembekuan di permukaan bumi, dan berlangsung sangat cepat karena dipengaruhi oleh suhu permukaan bumi. Batuan ini memiliki ciri berbutir halus, kristal halus hingga tidak terlihat oleh mata, berstruktur visikular atau memperlihatkan adanya lubang-lubang bekas materi gas yang terperangkap. Contohnya batu andesit, obsidian, dan basalt. 

b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks) 
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan materi-materi lepas (fragmen) yang terangkut. Materi-materi yang terendapkan terdiri dari berbagai jenis partikel, ada yang halus, kasar, berat, dan ringan. Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagnesis. Materi-materi lepas terangkut dengan cara bermacam - macam seperti terdorong, melompat-lompat, tersuspensi, dan terlarut. Materi-materi yang terangkut kemudian terendapkan. Materi yang terendapkan semakin lama semakin tebal dan berbentuk padat. Adanya tekanan atau beban yang terlalu berat inilah yang menyebabkan endapan berbentuk padat dan berangsur-angsur membentuk agregat dan menjadi batuan sedimen. Berdasarkan medium pengangkutan materi, batuan sedimen dapat dikelompokkan sebagai berikut. 
1) Batuan Sedimen Aeris 
Pengangkut materi penyusun batuan ini adalah angin. Contohnya adalah tanah loss, dan tanah pasir di gurun.
2) Batuan Sedimen Glasial.
Pengangkut materi penyusun batuan adalah es. Contohnya adalah moraine. 
3) Batuan Sedimen Aquatis 
Pengangkut materi penyusun batuan ini adalah air. Contohnya adalah breksi, konglomerat, dan batu pasir. 
c. Batuan Metamorf 
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun secara kimiawi sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses perubahan batuan metamorf dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya suhu tinggi dikelompokkan sebagai berikut.
  1. Batuan Metamorf Kontak, Batuan metamorf kontak terbentuk karena adanya pengaruh suhu yang tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma) contohnya batu gamping menjadi batu pualam (marmer)
  2. Batuan Metamorf Dinaimo, Batuan metamorf dinamo terbentuk karena adanya pengaruh tekanan yang tinggi dalam waktu yang lama. Tekanan yang dapat mengubah batuan berasal dari tenaga endogen, biasanya terjadi perlipatan dan pergeseran lernpeng, contohnya batu tulis berasal dari tanah liat.
  3. Batuan Metamorf Pneumatolitis Kontak, Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbentuk karena batuan mendapat penambahan unsur-unsur (zat-zat) lain, contohnya kuarsa yang mendapat penambahan unsur florin berubah menjadi topas, kuarsa yang mendapat penambahan unsur borium menghasilkan batu turmalin.

0 Response to "Pengertian Litosfer dan Karakteristik Litosfer"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel